JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta serta Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Bencana dan Pengkajian Risiko Bencana Partisipatif Berbasis Sekolah dalam rangka Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana di SMAN 57 Jakarta pada 18 hingga 20 Oktober 2023.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi, M.A.P menyampaikan Indonesia merupakan salah satu negara dengan sistem pendidikan terbesar di dunia, dimana berdasarkan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terdapat lebih dari 47 juta peserta didik, lebih dari 3.2 juta guru dan lebih dari 272 ribu satuan pendidikan.
“Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kemendikbud dan BNPB pada tahun 2019, lebih dari 52 ribu satuan pendidikan berada di wilayah rawan gempa bumi dan sekitar 54 ribu satuan pendidikan berada di wilayah rawan banjir”, jelas Prasinta dalam sambutannya secara daring.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMAN 57 Jakarta Primasari, S.Pd berharap melalui kegiatan ini segenap komponen sekolah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam hal penanggulangan bencana.
Pada kegitan sosialisasi, pemateri dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB BNPB Jajat Suarjat memaparkan bahwa risiko secara umum adalah akibat dari sebuah kejadian yang negatif. Ia juga mengatakan bawah manajemen bencana pada saat prabencana adalah manajemen risiko bencana. Pada kesempatan tersebut, Jajat menambahkan bahwa manajemen risiko bencana terdiri dari pengkajian risiko (identifikasi, penilaian, evaluasi) dan penanganan risiko bencana (menghindari, mengurangi, dan mengalihkan risiko).
Selanjutnya pada sesi ke dua, pemateri dari Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana Jamjam Muzaki menjelaskan adanya Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dapat meminimalisir potensi jatuhnya korban jiwa ketika terjadi bencana.
Kemudian pemateri dari Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia Asep Koswara menjelaskan perihal School Watching dapat dilakukan oleh semua warga sekolah sebagai cara mengenali kerentanan dan kapasitas dilingkungan sekolah.
Perwakilan BPBD DKI Jakarta Haidil turut memaparkan bahwa ada sembilan bencana yang terjadi di Jakarta, yakni banjir, wabah penyakit COVID-19, kebakaran, gempa, dan sebagainya. Haidil juga menjelaskan, apa yang perlu dilakukan dalam menghadapi potensi bencana, salah satunya dengan menyiapkan tas siaga bencana, membuat jalur evakuasi dan titik kumpul.
Para siswa berkesempatan melakukan simulasi evakuasi mandiri saat terjadi gempabumi. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta turut menyampaikan upaya pencegahan dan keterampilan pemadaman api menggunakan cara konvensional seperti karung goni basah dan cara modern menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Perwakilan fasilitator kegiatan dari BNPB Tasril Mulyadi mengemukakan bahwa para peserta akan dibekali sosialisasi penanggulangan bencana, kegiatan pengamatan lingkungan sekolah (school watching), pengkajian risiko bencana partisipatif dan simulasi kesiapsiagaan bencana.
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 75 peserta mewakili guru, siswa, tenaga kependidikan, wali murid, warga sekitar sekolah dan sekolah komunitas.
Kegiatan mendapatkan dukungan dari Program Studi Pendidikan Geografi UNJ, U-Inspire Indonesia, Yayasan Adaptasi Bencana Indonesia, Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia, Jaga Balai dan siagabencana.com
Convallis aenean et tortor at risus viverra adipiscing at in. Vulputate mi sit amet mauris commodo quis. Nam aliquam sem et tortor consequat id porta nibh. Vitae turpis massa sed elementum. Ipsum faucibus vitae aliquet nec ullamcorper sit amet risus nullam.
Risus quis varius quam quisque. Et netus et malesuada fames ac turpis egestas integer eget. Sit amet risus nullam eget felis eget. Nunc id cursus metus aliquam eleifend mi in nulla posuere. Lectus sit amet est placerat in. Massa tincidunt nunc pulvinar sapien et ligula ullamcorper malesuada proin. Risus viverra adipiscing at in tellus integer feugiat scelerisque varius. Convallis aenean et tortor at risus viverra adipiscing at in. Vulputate mi sit amet mauris commodo quis. Nam aliquam sem et tortor consequat id porta nibh. Vitae turpis massa sed elementum. Ipsum faucibus vitae aliquet nec ullamcorper sit amet risus nullam.